Ayat-ayat tersebut adalah sebagaimana
yang akan diuraikan berikut ini:
1. Surat
Al baqarah :179
ولكم فى القصاص حيوة ياولى الالباب لعلكم تتقون
“Dan
dalam qishas itu ada (jaminan kelangsungan)hidup bagimu, hai orang-orang yang
berakal supaya kamu bertaqwa”.
Penjelasan:
Ayat ini menunjukkan hukum Qishas dalam
Islam sama sekali bukan untuk membalas dendam, namun ini sebuah pintu untuk
kelangsungan hidup manusia.m
Demi keadilan dan keteraturan, hukum
Qishas merupakan sebuah pencegah pembunuhan yang sering terjadi dan mengakhiri
kebiasaan beberapa suku jahiliyah dimana sebuah pembunuhan seseorang menjadi dalih
untuk melakukan beberapa pembunuhan dan masyarakat dapat terus hidup dengan
damai.
Ayat ini menurut teks Al-qur’an yang
terdiri dari sepuluh butir dan begitu menarik sehingga ungkapan yang pertamanya
dijadikan sebuah moto Islam yang digunakan oleh umat Islam secara umum.
Maksud dari ayat diatas yaitu agar kita
dapat menjaga diri kita sendiri terhadap kejahatan.
2. Surat
Al baqarah :197
الحَجُّ أشْهُرٌ معلومت فمن فرض فيهن الحج فلا رفث ولا
فسوق ولاجدال فى الحج وماتفعلوامن خيريعلمه الله وتزود وا فان خيرالزاد التقوى
والتقون يأولى الألباب(البقره:
“Pelaksanaan
haji (naik haji) adalah dalam bulan-bulan yang dimaklumi,barang siapa
berusaha
(menjalankan) haji di dalamnya,maka tidak boleh berhubungan badan,berbuat
fasik,dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu
kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Dan berbekallah, dan sesungguhnya
sebaik-baiknya bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang
yang berakal-budi”.
Penjelasan:
(pelaksanaan) haji(naik haji)adalah
dalam bulan-bulan yang dimaklumi……
Dalam ayat ini al Qur’an menyatakan,
tatacara berhaji seharusnya dipenuhi dalam bulan-bulan yang sudah diketahui,
bukannya setahun penuh. Kitab-kitab hadis, tafsir al Qur’an dan fiqih
mengatakan bahwa ibadah besar ini hanya dapat dipenuhi pada bulan
Syawal,Dzulqa’dah dan selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan hari
kedua belas dan bagian yang lainnya dapat dikerjakan selama waktu yang panjang
ini.
Barang
siapa berusaha (menjalankan) haji di dalamnya, maka tidak boleh berhubungan
badan, berbuat fasik, dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.
Bagian dari ayat ini memberitahukan,
orang-orang yang menjadikan pelaksanaan haji sebagai suatu kewajiban atasnya,
dengan cara mengenakan baju ihram dan ikut serta dalam manasik haji, seyogianya
menjaga diri mereka sendiri bahkan dari berhubungan badan yang di sahkan dan
melakukan kejahatan. Mereka harus menghindari perdebatan sia-sia dan keji atau
ucapan buruk serta segala sesuatu yang sejenis karena tempat tersebut adalah
tempat untuk ibadah, kesungguhan hati, dan menjauhi kesenangan dunia material.
Keadaan ini harus di laksanakan sedemikian rupa sehingga hubungan persaudaraan
dan persatuan dapat di perkuat.
Kmudian, al Qur’an menambahkan, Dan
apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan,niscaya Allah mengetahuinya.
Inilah ganjaran pertama yang
dianugerahkan kepada orang yang beramal saleh karena kebahagiaan seorang mukmin
sejati,pada tingkatan pertama,adalah mengetahui bahwa Tuhanya mengetahui amalan
baik yang ia lakukan untuknya (mendapatkan ridho-Nya-penerj)
…Dan berbekallah, dan sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah taqwa
Dalam bagian ayat ini perintah yang
dibebankan kepada orang-orang yang beriman adalah perintah yang berkaitan
dengan menyiapkan perbekalan.
Konon, katanya, pada saat datangnya
islam beberapa orang, khususnya dari
Yaman, biasa melakukan perjalanan ke Makkah untuk melaksanakan haji tanpa
pembekala untuk makan mereka dengan dalih bahwa mereka akan ditolong
allah.Padahal Allah menganugrahi rezeki hanya melalui proses alamiah dan dengan
sarana yang bisa dilakukan. Karena itu,dalam bagian ayat ini,al-Quran
memerintahkan para peziarah haji untuk membawa perbekalan terdahulu bagi
seluruh perjalanan dan memulainya dengan membawa perbekalan tersebut.
Istilah”menyiapkan perbekalan
“barangkali menunjukkan pada aspek spiritual.Dengan kata lain,selain perkenalan
materiil ini,ada pula perbekalan penting lainnya yang seharusnya
dipersiapkan,yaitu perbekalan “takwa “dan “kesalehan “.
Frase ini memiliki isyarat minim pada
suatu fakta bahwa dalam perjalanan haji ada banyak hal yang dapat dijadikan
perbekalan spiritual yang tidak boleh diabadikan. Di Makkah, gambaran islam,
suasana pengorbanannya Ibrahim –sang pahlawan tauhid –tampak hidup dan beberapa
manifestasi khusus berkenaan dengan keagungan Allah nyata terlihat,yang tidak
dapat disasikan di tempat –tempat lain. Orang –orang yang memiliki ruh yang
sigap dapat memperoleh perbekalan spiritual ini
dari perjalanan unik bagi kehidupan mereka didunia dan di akhirat.
Kemudian,al-Quran mengakhiri ayat
tersebut dengan ungkapanya,…Dan bertakwalah kepada-ku wahai orang-orang yang
berakal –budi.
Frase terakhir menegur para pemilik
akal –budi seraya mengatakan bahwa mereka harus bertakwa karena mereka yang
bertakwalah yang akan menikmati keuntungan tertinggi hasil dari proses
pendidikan yang luhur ini, sedangkan yang lainnya hanya menikmati bagian yang
sedikit saja.
3. Al baqarah :269
يؤتى الحكمة من يشاء ومن يؤت الحكمة فقد اوتى خيرا كثيرا وما يذكر إلا اولولالباب
“Dia
memberikan kebijaksanaan kepada yang Dia kehendaki, dan barang siapa yang telah
diberi kebijaksanaan, sesungguhnya telah diberi kebaikan yang melimpah, namun
tidak ada yang mengetahuinya kecuali orang-orang yang berakal”.
Penjelasan:
Istilah al-Quran hikmah, disini
diterjemahkan dengan makna pengetahuan, pengertian tentang rahasia-rahasia,
kesadaran terhadap fakta-fakta, dan pencapaian realitas.Allah mengaruniakannya
kepada orang-orang tertentu berkat kesalehan, kesucian, dan perjuangan mereka.
Mereka mengetahui perbedaan antara godaan setan dengan ilham ketuhanan, antara
kepalsuan dan kebenaran. Tiada yang bisa menikmati keistimewaan ini, kecuali
mereka yang memiliki akal (kepandaian) yang sesuai
Dia memberikan kebijaksanaan kepada
yang Dia kehendaki, dan barang siapa yang telah diberi kebijaksanaan,
sesungguhnya telah diberi kebaikan yang melimpah, namun tidak ada yang
mengetahuinya kecuali orang-orang yang berakal.
Istilah Arab al-bab adalah
bentuk jamak dari lubb dengan makna hati, cinta, akal, dan pemahaman.
Tidak setiap orang yang memiliki kebijaksanaan termasuk ke dalam ulul al-bab,
karena sebutan ini hanya untuk mereka yang memiliki pemahaman, yang menggunakan
akal mereka sepenuhnya untuk menemukan jalan kebahagiaan sejati dalam kehidupan.
Namun demikian, Imam Shadiq as dalam
sebuah hadis pernah berkata bahwa hikmah adalah pengetahuan dan menjadi
terpelajar dalam bidang agama, sedangkan hadis yang lain mengisyaratkan bahwa hikmah
adalah ketaatan pada Allah dan para Imam.
4. Surat
Ali imran :7
هوالذي أنزل عليك الكتب منه ءاايت محكمت هن أم الكتب وأخر
متشبهت فأماالذين فى قلوبهم زيغ فيتبعون ماتشبه منه ابتغاء تأويله ومايعلم تأويله
إلاالله والرسخون فى العلم يقولون ءامنا به كل من عند ربنا ومايذكر
إلاأولواالألباب
“Dialah yang menurunkan
al-Kitab kepadamu; di dalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas yang menjadi dasar
bagi Kitab ini, sedangkan yang lain adalah yang maknanya tersembunyi. Tetapi
bagi mereka yang di dalam hatinya terdapat keburukan, mereka mengikuti sebagian
dari yang maknanya tersembunyi itu, berusaha untuk menyebabkan keburukan dengan
mencari-cari (sendiri) maknanya dengan penafsiran mereka sendiri, sedangkan
tiada yang mengetahui ( penafsirannya yang tersembunyi itu) kecuali Allah, dan
mereka yang memiliki pengetahuan yang kuat dan mendalam. Mereka berkata, “Kami
percaya kepadanya, seluruhnya berasal dari Tuhan kami;dan tiada yang bisa
memikirkannya kecuali orang yang berakal.”
Penjelasan:
Ayat-ayat yang bermakna Jelas
(Muhkamat) danbermakna Tersembunyi (Mutasyabihat) dalam al Quran.
Dialah yang menurunkan al-kitab
kepadamu; di dalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas yang menjadi dasar bagi
Kitab ini, sedangkan yang lain adalah yang maknanya tersembunyi…
Ayat-ayat
yang maknanya tersembunyi ini, jika di lihat sekilas, terlihat rumit karena tingginya
tingkatan topik atau karena faktor-faktor lain di dalamnya. Ia merupakan
kriteria untuk memuji manusia agar memisahkan ulama yang sejati dengan
orang-orang yang keras kepala dan tidak setia. Maka, selanjutnya, ayat ini
menyebutkan sebagai berikut.
……Tetapi
bagi mereka yang di dalam hatinya terdapat keburukan, mereka mengikuti sebagian
dari yang maknanya tersembunyi itu, berusaha untuk menyebabkan keburukan dengan
mencari-cari (sendiri) maknanya dengan penafsiran mereka sendiri, sedangkan
tiada yang mengetahui penafsirannya (yang tersembunyi itu) kecuali Allah, dan
mereka yang memiliki pengetahuan yang kuat dan mendalam…
Lantas
ayat ini menunjuk kepada mereka, yang berkat cahaya dari pemahaman mereka yang
tepat atas makna ayat-ayat muhkamat dan mutasyibihat, dengan
menyatakan sebagai berikut.
……Mereka
berkata, “Kami percaya kepadanya, seluruhya berasal dari Tuhan kami;…
Ya! Memang:
…dan tiada yang bisa
memikirkannya kesuali orang-orang yang berakal….
Melalui ayat diatas,diketahui bahwa
ayat-ayat al Quran dibagi kedalam dua kelompok. Sebagian ayat memiliki konsep
yang demikian jelas, sehingga tidak membuka peluang bagi penolakan,
justifikasi, atau penyalahgunaan. Ayat-ayat ini disebut ayat yang muhkamat.
Akan tetapi ada beberapa ayat yang karena tingginya topik atau bahasan jauh
diatas jangkauan kita, seperti alam-alam yang tak terlihat, alam kebangkitan, dan
sifat-sifat Allah, sedemikian tingginya sehingga makna-makna rahasianya yang
tersembunyi, dan kedalaman realitasnya, membutuhkan kemampuan ilmiah tertentu
untuk memahaminya.Ayat-ayat ini disebut dengan ayat mutasyabihat.
5. Surat
Ali imran :190
إن فى خلق السموات والأرض واختلف اليل والنهار لأيت لأولى الألبب
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta
perubahan malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Penjelasan:
Dalam kitab tafsir karya Fakhr Razi,
diriwayatkan sebuah hadis dari sayyidina Ali as yang berkata,”Rasulullah saw
biasa membaca ayat-ayat ini sebelum shalat-shalat malamnya.
Dalam hadis yang lain, kita juga diseru
untuk membaca ayat-ayat suci ini.
Ayat-ayat diatas juga menjelaskan
tentang:
o
Penciptaan dunia ini memiliki
suatu tujuan
o
Mengetahui eksistensi adalah
tahapan utama untuk mengetahui Allah
o
Mereka yang berakal melihat
pengetahuan Allah dari segala sesuatu di dunia
o
Semakin bijak seseorang, semakin
banyak yang dapat ia ketahui
6. Surat
Al maidah :100
قل لا يستوى الخبيث والطيب ولوأعجبك كثرة الخبيث فاتقواالله يأولى الألبب
لعلكم تفلحون
“Katakanlah, “Keburukan dan kebaikan itu tidaklah sama,
meskipun banyaknya keburukan itu bisa menarik hati kalian. “Maka bertaqwalah
kepada Allah, wahai orang-orang berakal, aar kalian menjadi sejahtera
(beruntung)”.
Makna “keburukan” dan “kebaikan”
berkenaan dengan keberadaan manusia, gaya
hidup, harta, penghasilan, makanan, dan materi.
Standar nilai (berguna)sesuatu terletak
pada “baik” dan “buruk” itu sendiri, bukan terletak pada mayoritas (banyaknya
pengikut sesuatu) atau minoritas (sedikitnya pengikut sesuatu) nilai sesuatu
itu terletak pada akal sehat dan ketetapan, ketaqwaan yang terdapat dalam kitab
suci, oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap mayoritas dan jumlah yang
banyak yang bisa memesonakan, yang menjerumuskan. Dan sering kali sekelompok
orang-orang yang berakal, yakni orang-orang bijak dan pembela kebenaran, bukan
termasuk dalam golongan mayoritas.Menurut mazhab Qurani, ketidaksalehan
seseorang merupakan tanda akan kebodohannya.
7. Surat
Yusuf :111
لقد كان فى
قصصهم عبرة لأولى لألباب ماكان حديثا يفترى ولكن تصديق الذي بين يديه وتفصيل كل
شيء وهدى ورحمة لقوم يؤمنون
“Sesungguhnya
pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.
Penjelasan:
Ayat diatas menjelaskan tentang ‘ibrah
dan ta’bir (yang berarti berlalu),dan
lewat dari satu tahap ke tahap lain. Ketika Yusuf mengatakan bahwa inilah
arti mimpiku dahulu, itu berarti mimpi itu menjelma menjadi kenyataan.
Kata ‘ibrah juga berarti berlalu dari apa yang bisa
dilihat dan didengar kedalam keadaan dimana hal itu tidak bisa dilihat atau
didengar, namun tetap ada.
Istilah qashashihim barang kali
merujuk kepada kisah semua nabi, atau barang kali ia berfokus pada
cerita-cerita tentang Yusuf,Ya’qub, saudara-saudara Yusuf, al-Aziz dari Mesir,
dan kejadian-kejadian yang pahit dan yang manis yang dikaitkan dengan mereka
dalam cerita ini.
Bagaimanapun, ayat terakhir dari surah
ini bersifat komprehensif dan berurusan dengan semus isu surah ini dengan cara
yang ringkas. Ia mengatakan kepada kita bahwa semua cerita al Quran suci,
termasuk cerita tentang Yusuf dan saudara-saudaranya dan juga tentang para
nabi, orang-orang beriman dan orang-orang kafir, adalah berguna dan mendidik
bagi semua orang yang tidak takut menggunakan akal pikiran mereka.
Dari kejadian ini dapat diambil
kesimpulan bahwa kisah-kisah nabi itu semuanya benar. Kisah-kisah ini
mengajarkan kepada kita tentang sebab-sebab kemenangan dan kekalahan, sukses
dan kekecewaan, kebahagiaan dan kesengsaraan,
ketinggian derajat dan kemerosotan. Secara ringkas mereka menunjukkan kepada
kita apa yang bernilai dan apa yang tidak bernilai dalam hidup kita. Akan
tetapi hanya kaum Ulil Albab
(orang-orang yang memiliki pemahaman dan akal budi) saja yang mampu atau bisa
memetik pelajaran dari pelajaran-pelajaran mendidik yang diajarkan. Al Quran
mengatakan, Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyai akal.
Apapun yang dibutuhkan oleh manusia dan
identifikasi semua hal yang merupakan dasar sejati kebahagiaan manusia, telah
dijelaskan dalam ayat-ayat ini.
Karena alasan ini al Quran menjadi
sumber semua petunjuk bagi mereka yang mencarinya dan sumber barakah bagi semua
kaum beriman. Ayat diatas selanjutnya mengatakan,……dan menjelaskan segala
sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
8. Surat
Ar Ra’d :19
افمن يعلم انما انزل إليك من ربك الحق كمن هو أعمى إنما يتذكراولوالالباب
“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya
apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang
buta?Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”.
Penjelasan
:
Ayat ini menjelaskan bahwa ketentraman
hati orang-orang yang beriman itu tidak bisa dilihat oleh mata (abstrak) dan
yang bisa merasakan betapa indahnya ketentraman hati karena iman, yaitu hanya
orang-orang yang berakal saja yang bisa mengambil pelajaran dari semuanya.
Ulul albab dalam ayat ini adalah
sekumpulan manusia pakar rujuk masyarakat demi memperoleh petunjuk dan hidayah
dari Allah.
9. Surat
Ibrahim :52
هذا بلاغ للناس
ولينذروا به وليعلموا انما هو إله واحد وليذ كر أولوالالباب
“Ini
adalah penjelasan bagi manusia, dan supay mereka diberi peringatan dengannya,
dan supaya mereka mengetahui bahwa Dia
adalah Tuahan yang Maha Esa dan agar
ulul albab mengambil pelajaran”.
Penjelasan
:
Allah menegaskan bahwa: Ini
yakni ayat-ayat yang dibacakandi atas yang mengeluarkan manusia dari aneka
kegelapan menuju cahaya yang benerang adalah penjelasan yang cukup dan
sempurna bagi manusia untuk
kebahagiaan dunia dan akhirat mereka.dan disamping itu ia juga
diturunkan supaya mereka diberi peringatan dengannya oleh siapa pun yang
memahami dan mempercayai. Dan supaya mereka yang belum percaya dan tahu mengetahui
bahwa Dia yang Maha Kuasa yang wujud Nya
diakui
oleh fitrah yang suci adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar ulul Albab
yakni mereka yang tidak dikeruhkan akalnya oleh satu kerancauan mengambil
pelajaran.
10. Surat
Shad :29
كتب أنزلناه إليك مبارك ليدبروااياته وليتذكروا
أولوالالباب
“Ini adalah sebuah kitab yang
kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”.
Penjelasan
:
Setelah menurunkan kepadamu Al-kitab
yang bermanfaat kepada manusia, yang membimbing mereka kepada sesuatu yang
memuat kebaikan dan kebahagiaan dalam persoalan agama maupun dunia, yang memuat
berbagai macam kemaslahatan agar dipikirkan oleh orang-orang yang mempunyai
akal, yang telah diterangi oleh Allah sanubari mereka, sehingga menempuh
petunjuk dan mengikuti bimbingan-Nya dalam perbuatan-perbuatan mereka,
disamping mengingat nasihat-nasihat dan larangan-larangan-Nya serta dapat
mengambil pelajaran dari umat terdahulu. Sehingga, mereka tidak lagi
menyalahinya dan tidak ditimpa oleh apa yang pernah menimpa umat-umat
terdahulu, dan tidak dibinasakan seperti halnya mereka yang telah melakukan
kedurjanaan kerusakan dimuka bumi.
Kesimpulan dari ayat diatas adalah
bahwa, al Quran itulah yang membimbing kepada tujuan-tujuan yang mulia dan
prinsip-prinsip akal yang benar.
11. Surat
Shad :43
ووهبناله اهله
ومثلهم معهم رحمة مناوذكرى لأولى الالباب
“Dan kami anugerahi dia (dengan
mengumpulkan kembali) keluarganya dan (kami tambahkan) kepada mereka sebanyak
mereka pula sebagai rahmat dari kami dan pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai pikiran”.
Penjelasan
:
Ayat ini menceritakan tentang keluarga
Nabi Ayyub yang dikumpulkan setelah bercerai berai dan berpisah-pisah dari
keturunannya yang diperbanyak sehingga menjadi dua kali lipat dari sebelumnya,
yakni sebagai rahmat dan peringatan bagi orang-orang yang berakal sehat agar
bisa diambil pelajaran dan mengetahui bahwa rahmat itu dekat kepada orang-orang
yang berbuat baik, bahwa beserta kesusahan pasti ada kemudahan dan manusia itu
tidak boleh putus asa terhadap dibukanya jalan keluar, setelah kita mengalami
kesusahan.
Dengan pelbagai karakter dan kelebihan
ulul albab, mereka juga diingatkan supaya memiliki kesabaran supaya semua
langkah mereka membuahkan hasil yang lebih.
12. Az zumar :9
أم من هو قانت اناء
الليل ساجد وقائما يحذر الاخرة ويرجو رحمة ربه قل هل يستوى الذين يعلمون والذين
لايعلمون إنمايتذكر اولوالالباب
“(Apakah kamu hai orang musyrik
yang lebih beruntung )ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan bersujud dan berdiri, sedang ia
takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhan-nya?katakanlah,’’Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’’sesungguhnya orang yang
berakallah yang bisa menerima pelajaran”.
Penjelasan:
Apakah orang yang taat itu seperti
halnya orang yang bermaksiat.Tentu keduanya tidak sama. Kemudian Allah
menegaskan tentang ketidaksamaan antara keduanya dan memperingatkan tentang
keutamaan ilmu dan betapa mulianya beramal berdasarkan ilmu.
Kesimpulan dari ayat diatas adalah
sesungguhnya yang mengetahui perbedaan antara orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu hanyalah orang yang mempunyai akal pikiran sehat, yang dia
pergunakan untuk berpikir.
13. Surat
Az zumar :18
الذين يستمعون
القول فيتبعون أحسنه أولئك الذين هداهم الله وأولئك هم أولوالالباب
“Yang mendengarkan perkataan lalu
mengikuti apa yang paling baik diantaranya, mereka itulah orang-orang yang
telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal”.
Penjelasan:
Perintah menyampaikan kabar gembira,
bahwa mereka akan mendapatkan kenikmatan yang kekal dalam surga-surga yang
penuh kenikmatan.Yaitu, orang-orang yang telah mendapat taufiq Allah kepada
jalan yang benar dan tepat sasaran, bukan orang-orang yang berpaling dari mendengarkan
kebenaran dan menyembah sesuatu yang tidak memberi bahaya maupun manfaat.
Dan mereka itulah, orang-orang yang
mempunyai akal sehat dan fitrah yang lurus, yang tidak taat kepada hawa nafsu
dan tidak dikalahkan oleh waham. Mereka memilih yang terbaik diantara dua
perkara dalam agama maupun dunia mereka.
14. Az zumar :21
ألم ترأن الله
أنزل من السماء ماء فسلكه ينابيع فى الأرض ثم يخرج به زرعا مختلفا الوانه ثم يهيج
فتراه مصفرا ثم يجعله حطاما إن فى ذلك لذكرى لأولى الألباب
“Apakah
kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit,
maka diaturnya menjadi sumber-sumber dibumi, kemudian di tumbuhkan-Nya dengan
air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu
kami melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai.
Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal”.
Penjelasan :
Salahu : Dia memasukannya
Yanabi : Mata air dan aliran-alirannya
Alwanuhu : Jenis-jenis dan macam-macamnya
Yahiju : Kering
Huthaman : Hancur berderai-derai
Menurut
pengertian secara Ijmal, setelah Allah swt menceritakan tentang akhirat dengan
sifat-sifatnya yang menyebabkan ingin memperolehnya dan semakin rindu
kepada-Nya, maka dilanjutkan dengan menyebutkan tentang sifat-sifat dari dunia
yang menyebabkan orang tidak menyukainya. Seperti, bahwa dunia ini segera sirna
dan cepat selesai, sebagai peringatan agar orang jangan terpedaya dengan
semaraknya dunia dan cenderung kepada kelezatannya. Allah memisalkan keadaan
ini seperti tumbuh-tumbuhan yang diairi dengan air hujan. Dengan air itu, maka
keluarlah tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam jenis dan ragamnya. Namun,
kemudian kamu lihat tumbuh-tumbuhan itu mengering dan hancur berderai-derai.
Alangkah cepat sirnanya dan betapa mudah selesainya.
Alangkah
mirip keadaan dunia ini dengan keadaan tumbuh-tumbuhan tersebut. Dunia ini
begitu cepat selesai dan segara sirna. Maka, hal itu hendaklah diambil
pelajaran oleh orang-orang yang berakal, dan hendaklah mereka tahu bahwa dunia
ini bagai pasar yang terselenggara sesudah bubar. Dan jangan sampai mereka
terperdaya dengan keelokan dunia, dan jangan tergoda dengan keindahannya.
15. Surat Al Mu’min : 54
هدى وذكرى
لأولى الباب
“Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang
berfikir’’.
Penjelasan
:
Ayat diatas menjelaskan tentang
petunjuk dan peringatan yang diturunkan kepada nabi Musa untuk umatnya serta
peringatan akan hal-hal yang dilarang oleh Allah serta melakukan perintahnya
yang dijelaskan pada kitab taurat.
Ulul
albab dalam ayat ini bukan hanya milik orang islam. Ia adalah fenomena semula
jadi masyarakat dunia supaya mereka kembali kepada kehendak Allah, agar mereka
senantiasa sadar bahwa mereka adalah yang memerlukan petunjuk dan hidayahnya.
16. Surat
Ath-Thalaaq :10
اعد الله لهم
عذابا شديد فاتقوالله يااولى الألباب الذين امنوا قد أنزل الله إليكم ذكرا
“Allah menyediakan bagi mereka adzab yang keras. Maka
bertaqwalah kepada Allah, hai orang-orang yang mempunyai akal”.
Penjelasan
:
Allah menyediakan bagi mereka adzab yang
keras, yakni di alam akhirat disertai adzab yang menimpa mereka di dunia.
Kemudian setelah menceritakan mereka, Allah Ta’ala berfirman : Maka,
bertaqwalah kepada Allah,hai orang-orang yang mempunyai akal. Maksudnya
pemahaman yang benar dan lurus. Dengan kata lain, janganlah kalian menjadi
seperti mereka wahai orang-orang yang berakal, sehingga kalian akan tertimpa
apa yang dulu pernah menimpa mereka.
Yaitu orang-orang yang beriman,
yakni mereka yang mempercayai Allah dan Rasul-Nya.Sesungguhnya Allah telah
menurunkan peringatan kepadamu, yakni al Quran al karim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar