ULAMA BESAR
Senin, 20 Oktober 2014
Nabi Muhammad SAW adalah seorang manusia pilihan yang patut dicontoh dan diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Al-Qur’an beliau mendapatkan sebutan “Uswatun Hasanah” (suri tauladan yang baik). Sedikit demi sedikit Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat dengan cara menanamkan akhlak mulia dan beriman hanya kepada Allah SWT.
Hal tersebut terkait dengan misi beliau yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang Artinya “Sesungguhnya aku diutus Allah SWT, untuk menyempurnakan (memperbaiki) akhlak manusia”. (HR. Ahmad). Dengan keluhuran budi dan akhlak yang mulia, akhirnya beliau berhasil membawa amanah yang dititipkan oleh Allah SWT untuk mensyiarkan Islam ke seluruh penjuru dunia ini, guna memberi kabar gembira serta membawa keselamatan hidup bagi umat manusia di dunia dan bahkan sampai di akhirat kelak. Hal itu sangatlah bermanfaat bagi seluruh umat manusia dan makhluk lain penghuni alam semesta ini, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Aku (Allah) tidak mengutus Kamu Muhammad, kecuali menjadi rahmat (membawa keselamatan) bagi sekalian manusia di alam ini.” (Q.S. Al Anbiya : 107)
Jumat, 10 Oktober 2014
manusia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah tentang segala macam yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini. Pada hari itu tidak berguna harta, anak, tidak bermanfaat apa yng dibanggakan selama di dunia ini. Pada hari itu hanya ada penguasa tunggal yaitu Allah yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepada manusia, kemudian Dia menyuruh menggunakan nikmat tersebut sebaik-baiknya dalam rangka mengabdi kepada-Nya.
Karena Allah yang telah mengaruniakan nikmat-nikamat itu kepada manusia, maka sangatlah wajar apabila Ia menanyakan kepada manusia untuk apa nikmat-nikmat itu digunakan.
Dalam sebuah hadits, Rasululah bersabda :
لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَا فَعَلَ بِهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ رواه الترمذي و الدارمي
“Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shiratul mustaqim) sehingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan , hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia habiskan dan badannya untuk apa ia gunakan” (HR. Tirmidzi dan Ad Darimi)
1. Umur
Umur adalah sesuatu yang tidak pernah lepas dari manusia. Bila kita berbicara tentang umur, maka berarti kita berbicara tentang waktu. Allah dalam Al Qur’an telah bersumpah dengan waktu “Demi masa” maksudnya agar manusia lebih memperhatikan waktu. Waktu yang diberikan Allah adalah 24 jam dalam sehari-semalam. Untuk apa kita gunakan waktu itu? Apakah waktu itu untuk beribadah atau untuk yang lain-lain yang sia-sia?
Diantara sebab-sebab kemunduran umat Islam ialah bahwa mereka tidak pandai menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, sebagian besar waktunya untuk bergurau, bercanda, ngobrol tentang hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan terkadang membawa kepada perdebatan yng tidak berarti dan pertikaian. Sementara orang-orang kafir menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga mereka maju dalam berbagai bidang kehidupan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keadaan umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Ada diantara mereka yang tidak mengerti ajaran agamanya dan ada yang tidak mengerti ilmu pengetahuan umum. Bahkan ada di antara mereka yang buta huruf baca tulis Al Qur’an. Bila kita mau meningkatkan iman dan amal, maka seharusnyalah kita bertanya kepada diri masing-masing; sudah berapa umur kita hari ini?, dan apa yang sudah kita ketahui tentang Islam?, apa pula yang sudah kita amalkan dari ajaran Islam ini? dan apa yang telah kita sumbangkan untuk kejayaan Islam?. Janganlah kita termasuk orang yang merugi.
2. Ilmu
Yang membedakan antara muslim dan kafir adalah ilmu dan amal. Orang muslim berbeda amaliahnya dengan orang kafir dalam segala hal, dari mulai kebersihan, berpakaian, ber-rumah tangga, bermua’malah dan lain-lain. Seorang muslim diperintahkan oleh Allah dan RasulNya agar menuntut ilmu. Allah berfirman :
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ الزمار :9
“Apakah sama orang yang tahu (berilmu) dengan yang tidak berilmu?” (QS. Az Zumar:9)
Ayat ini kendatipun berbentuk pertanyaan tetapi mengandung perintah untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu agama hukumnya wajib atas setiap individu muslim, sabda Rasulullah :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ رواه
“Menuntut ilmu (agama) adalah wajib atas setiap muslim” (HR. )
misalnya tentang membersihkan najis. Berwudhu yang benar, cara shalat yang benar dan hal-hal yang dilaksanakan setiap hari. Karena bila ia melakukan suatu amalan ibadah yang ia sendiri tidak mengetahui ada tidaknya dalil tentang amalan tersebut baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah, maka amalannya akan tertolak, Rasulullah bersabda :
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ رواه البخاري و مسلم
“Barangsiapa yang melakukan suatu amalan ibadah yang kami tidak perintahkan maka amalan tersebut akan tertolak” (HR. )
Disamping itu pula Allah akan bertanya kepadanya kenapa ia mengikuti apa yang tidak ketahui, seperti dalam firman-Nya :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا الإسراء:36
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya (QS. Al Isra’:36)
Ilmu yang sudah dipelajari oleh umat islam harus digunakan untuk kepentingan Islam. Ilmu yang sudah dituntut dan dipelajari wajib diamalkan menurut syari’at Islam. Ilmu tidak akan berarti apa-apa dalam hidup dan kehidupan manusia kecuali bila manusia mengamalkannya Rasulullah bersabda :
”Beramallah kamu (dengan ilmu yang ada) karena tiap-tiap orang dimudahkan menurut apa-apa yang Allah ciptakan atasnya” (HR. Muslim)
3. Harta
Rasulullah bersabda :
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ رواه الترمذي و أحمد
”Bagi tiap-tiap umat itu fitnah dan sesungguhnya fitnah ummatku adalah harta” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Harta pada hakikatnya adalah milik Allah, harta adalah amanat Allah yang dilimpahkan kepada umat manusia agar dia mencari harta itu dengan halal, menggunakan harta itu pada tempat yang telah ditetapkan oleh syari’at islam. Bila kita amati keadaaan umat islam saat ini, banyak kita dapati diantara mereka yang tidak lagi peduli dengan cara mengumpulkan hartanya apakah dari jalan yang halal atau dari jalan yang haram. Rasulullah telah meramalkan hal ini dengan sabdanya
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ رواه البخاري
“Nanti akan datang satu masa; di masa itu manusia tidak perduli dari mana harta itu ia peroleh, apakah dari yang halal ataukan dari yang haram” (HR. Bukhari)
Setiap muslim harus hati-hati dalam mencari mata pencaharian hidupnya kerena banyak manusia yang terdesak masalah ekonomi lalu ia menjadi kalut hingga tidak perduli lagi harta itu dari mana ia peroleh. Ada yang memperoleh harta dari usaha-usaha yang batil, misalnya hutang tidak dibayar, korupsi, riba, merampok, berjudi dan lain sebagainya. Orang yang mencari usaha dari yang haram akan mendapat siksa dari Allah, seperti disabdakan oleh Rasulullah :
“Barangsiapa yang dagingnya tumbuh dari barang yang haram, maka Neraka itu lebih patut baginya (sebagi tempat) (HR. Hakim)
Harta yang kita dapat dengan cara yang halal harus pula kita infaqkan pada jalan yang benar pula. Maka wajib pula kita gunakan harta itu dalam rangka untuk menggakkan kalimat Allah di muka bumi ini.
Di dalam Al Qur’an ada delapan golongan yang berhak mendapat zakat, yaitu para fuqara (orang fikir), masakin (orang miskin), amil (pengurus) zakat, Mua’llaf (orang yang baru masuk islam), untuk membebaskan budak, orang-orang yang berhutang, untuk perjuangan jalan Allah dan orang yang sedang dalam perjalanan. Di masa-masa sekarang ini ada beberapa kelompok yang masuk prioritas utama yang berhak mendapat infaq dan shadaqah, yaitu golongan fuqra, masakin dan orang yang di jalan Allah.
Orang fakir adalah orang yang butuh tetapi tidak mempunyai pekerjaan sedangkan hidupnya digunakan untuk membantu agama Islam. Jadi orang fikir yang dibantu adalah orang yang memang hidupnya untuk berjuang di jalan Allah bukan pemalas yang tidak mau berusaha dan tidak melaksanakan syari’at Islam. Sedangkan orang miskin adalah orang yang berusaha tetapi usahanya hanya mencukupi kebutuhan minimalnya dalam keluarganya untuk makan sehari-hari.
4. badan
Manusia merupakan mahkuk yang paling sempurna yang diciptakan Allah dimuka bumi ini. Dengan kesempurnaan susunan tubuh serta akal fikiran yang diberikan Allah, manusia dijadikan sebagai khalifah di bumi, manusia dibebani taklif agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Jasmani manusia ini dituntut bekerja untuk melaksanakan fungsi khilafah dalam rangka mengabdi kepada Allah. Letihnya manusia dalam malaksanakan ibadah kepada Allah akan diganjar dengan pahala. Tetapi bila letihnya dalam rangka bermain-main, mengerjakan maksiat, perbuatan sia-sia, beribadah dengan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah, maka sia-sialah letihnya itu bahkan ada yang diganjar dengan api Neraka, karena mereka termasuk orang-orang yang celaka, sebagaimana sabda Rasulullah :
”Tiap-tiap amal (pekerjaan) ada masa-masa semangat, dan tiap–tiap masa semangat ada masa lelahnya maka barangsiapa lelah letihnya karena melaksanakan sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk, dan barangsiapa lelah letihnya bukan karena melaksanakan sunnahku, maka dia termasuk orang yang binasa” (HR. Hakim dan Al Baihaqi)
Demikianlah pada hari mahsyar masing-masing manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang telah dikerjakannya selama hidupnya di dunia. Sudah siapkah kita menjawab pertanyaan–pertanyaan yang akan ditanyakan kepada kita pada saat itu? Kalau belum kapan lagi kita mempersipkan diri kalau tidak sekarang?
Segala puji bagi Allah, Penguasa sekalian alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan atas nabi kita Muhammad, keluarganya dan para shahabatnya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Minggu, 05 Oktober 2014
Ulama Ulama Besar mazhab syafii 16. *AL JUNEID BAGDADI *(WAFAT 298H).
Nama lengkap beliau,Abdul Qasim Juneid bin Muhammad bin Juneid al Bagdadi.
Beliau adalah seorang ahli tasauf besar yg sampai sekarang masyhur namanya dalam dunia Islam.
Beliau belajar ilmu fiqih kapada Abu Tsur al Kalibi(murid Imam Syafi'i Rhl.) dan dalam usia 20 tahun sedah berfatwa.*
17. * AD DARIMI *(WAFAT 280H).
Nama lengkap beliay adalah Utsman bin Sa'id bin Khalid bin Sa'id as Sijistani al Hafizh Abu Sa'ad ad Darimi.
Beliau seorang ahli hadits yg terkenal dan juga ahli fiqih Syafi'i. Beliau belajar fiqih kepada sahabat-sahabat Imam Syafi'i Al-Buwaithi dan juga kepada Ishak bin Rahuyah.
Beliau mengarang Kitab hadits besar bernama ''Masnad Darimi '' dan juga mengarang kitab untuk menolak Bisyir al Marisi,Imam Mu'tazilah.*
18. * IMAM ABU DAUD *(WAFAT 275H).
Nama lengkap beliau adalah Sulaiman bin Asy'ats bin Ishak as Sijistani,yg kemudian terkenal dengan Imam Abu Daud saja. Beliau berasal dari Sijistan sebuah desa di India,lahir pada tahun 202 H. Seorang ulama ilmu hadits yg terkenal,yg kitabnya ''Sunan Abu Daud'' termasuk kitab Hadits yg enam,yaitu Bukhari,Muslim,Abu Daud,Nasai,Ibnu Majah dan Tirmidzi. Selain itu beliau adalah ahli fiqih Syafi'i yg dipelajarinya dari Ishaq Ibnu Rahuyah dan lain-lain ulama Syafi'iyah.
Inilah di antaranya sahabat-sahabat Syafi'i Rhl.dan Ulama-ulama Syafi'iyah yg wafat pada abad ke III,yaitu abad dimana Imam Syafi'i Rhl.wafat,yaitu pada tahun 202H.*
ABAD-IV Hijriyah*
Diantara Ulama-ulama Syafi'iyah yg besar yg wafat antara tahun 300 dan 400 H.adalah seprti dibawah ini:
19. *AN NASAI*(WAFAT 303H).
Nama lengkap beliau Abu Abdirrahman Ahmad bin Syu'ib bin Ali bin Bahar bin Sinan bin Dinar an Nasai,lahir di suatu desa yg bernama Nasa' di daerah Khurasan pada tahun 215H.
Beliau adalah seorang Ulama hadits yg terkenal,yg mana kitabnya termasuk kitab Hadits yg enam,yaitu Bukhari,Muslim,Abu Daud,Ibnu Majah,Tirmidzi dan Nasai
Guru-guru beliau di antaranya adalah Ishaq Ibnu Rahuyah,Yunus bin Abdul Ja'la(sahabat/murid Imam Syafi'i Rhl),Quthaibah bin Said Hasan bin Muhammad Za'farani,Abu Daud as Sijistani dan lain-lain.
Tersebut dalam Kitab Sunan Nasai di bahagian terjemahan pengarang bahwa beliau adalah seorang yg berpegang teguh kepada Madzhab Syafi'i dan mengarang sebuah kitab ''Manasik haji'' atas dasar Madzhab Syafi'i.
Diantara kitab-kitab yg dikarang beliau adalah:
1. Kitab hadits Sunan Nasai' 4 jilid besar.
2. Kitab Manasik.
3. Kitab Sunan Al Kubra.
4. Dan lain-lain.
Riwayat beliau sedikit menyedihkan.
Pada tahun 303 H. beliau datang ke Damaskus,di mana ketika itu yg berkuasa adalah pengikut-pengikut Saidina Mu'awiyah yg membenci Saidina Ali Rda.
Banyak orang ketika itu yg menghina Saidina 'Ali.
Imam Nasai bukan kaum Syi'ah,tetapi beliau mencintai Ahlil Bait,khususnya Saidina 'Ali Kw. Beliau mengarang sebuah kitab untuk menerangkan kelebihan-kelebihan Saidina 'Ali Kw.
Dengan keluar dan beredarnya kitab ini menjadikan penguasa di Damaskus marah kepada beliau.
Akhirnya beliau diusir dari Damaskus,sampai-sampai kabarnya dipukuli sehingga beliau wafat di suatu tempat yg bernama Ramlah di Syria.
Ada orang mengatakan bahwa jenazahnya dibawa ke Mekkah dimakamkan antara Shafa dan Marwa.
Berkata Imam Daruquthi,bahwa Nasai adalah seorang Ulama yg terkenal di zamannya.
Berkata Abu Ja'far Thahawi bahwa Nasai adalah Imam ummat Islam seluruhnya.
Berkata Abu 'Ali Naisaburi bahwa Nasai adalah Imam Hadits,tidak ada yg membantah keimanannya.*
20. * AT THABARI *(WAFAT 306H).
Nama lengkap beliau adalah Abu 'Ali Hasan bin Qasim at Thabari. Beliau adalah seorang Ulama Syafi'iyah yg banyak mengarang kitab Syafi'iyah yg terkenal,yaitu kitab ''Al Muharrar fin Nazhar'', ''Al Ifsah fil Fiqih''. Kitan fil Usul,kitab ''fil jidal dan lain-lain*
21. *IBNU SUREJ*(WAFAT 306H)
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Umar bin Surej Abul Abbas al Qadhi. Guru-guru beliau dalam ilmu fiqih adalah Abu Qasim Al Anmary,Hasan bin Muhammad az Za'farani,Abu Sijistani,dll. Mulanya beliau menjadi Qadhi di Syiradzi,kemudian pindah ke Bagdad dan akhirnya masyhur dengan nama Ibnu Surej al Bagdadi.
Berkata Imam ad Dhiya',bahwa Ibnu Surej adalah sahabat Imam Syafi'i yg paling pintar dalam ilmu kalam dan ilmu fiqih,(maksud perkataan sahabat di sini ialah pengikut faham). Ibnu Surej ini mengarang kitab-kitab sebanyak 400 buah dalam bemacam-macam ilmu pengetahuan.
Kalau tersebut Ibnu Surej dalam kitab Muhazzab,maka beliau inilah yg dimaksudkan.*
22. * ABDULLAH BIN MUHAMMAD ZIYAD AN NISABURI * (WAFAT 324H).
Abdullah bin Muhammad Ziyad an Nisaburi seorang Ulama Syafi'i yg besar pada zamannya itu. Beliau adalah seorang yg banyak menghafal hadits-hadits sehingga diberi gelar juga dengan ''hafizh''. Beliau adalah seorang ulama yg mula-mula membicarakan tentang ''ilmu munasabah'',yaitu ilmu tentang persesuaian ayat suci antara satu ayat dengan yg lain. Apa hubungannya,apa pertaliannya maka ayat ini didekatkan dengan ayat yg lain,surat ini didekatkan dengan surat yg lain.
Beliau pernah mencari ilmu ke Bagdad,Syam,Mesir dan berguru kepada Imam Muzani sahabat Imam Syafi'i. Akhirnya beliau tetap di Bagdad menjadi Imam Ummat Islam Iraq dalam Madzhab Syafi'i.
Wafat dan bermakam di Iraq tahun 324 H.*
23. * ABU ISHAQ AT MARWADZI *(WAFAT 340H)
Imam Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad Al mawardzi,adalah nama lengkap beliau,dan dilahirkan di sebuah desa yg benama Marwadzi di Persi.
Beliau meninggal di Bagdad pada tahun 304 H.
Kalau disebut ''Abu Ishaq'' dalam kitab Muhazzab maka beliau inilah yg dimaksudkan.*
24. * IBNUL QASHI * (WAFAT 335H).
Nama lengkap beliau,Abu Abbas Ahmad bin Abi Ahmad bin Al Qashi.
Beliau seorang ulama fiqih Syafi'i yg besar di Thibristan,dan wafat di Tartus pada tahun 335H.
Beliau banyak mengarang kitab,diantaranya ''Kitab Talkhish'',kitab Miftah Adaabul Qadhi,dan lain-lain.*
25. * IBNU ABI HURAIRAH *(WAFAT 345H).
Nama lengkap beliau,Hasan bin Husein Qadhi Abu 'Ali bin Abi Hurairah. Beliau adalah Syeikh besar dari Madzhab Syafi'i. Beliau mengarang sebuah kitab Fiqih Syafi'i dengan nama Syarah Mukhtasar,di mana di dalamnya banyak dimuat masalah fiqhiyah Syafi'iyah.*
26. * ABU SA'IB AL MARWADZI * (WAFAT 362H).
Nama lengkap beliau adalah Imam Abu Sa'ib al Qadhi Utbah bin Ubaidillah bin Musa. Beliau adalah seorang Ulama Syafi'iyah yg mula-mula menjabat pangkat Qadhi Qudhaat(Qadhi dari sekalian Qadhi).
27. * ABU HAMID AL MARWADZI *(WAFAT 362H).
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Basyar bin 'Ami al 'Amiri,Qadhi Abu Hamid al Marwadzi,dan berasal dari Marwadzi.(Persi).
Beliau ini pengarang kitab ''Al Jami'i'' sebuah kitab yg menjadi tiang dari fiqih Syafi'i. Selain itu beliau mengarang juga kitab Syarah al Muzzani,yaitu kitab Imam Syafi'i yg diriwayatkan oleh Imam Muzzani(sahabat Syafi'i).
Hampir seluruh Ulama Fiqih di Basrah (Iraq) mengambil pengajiannya dari Syeikh Abu Hamid al Mawardzi ini.
Apabila diktakan dalam kitab Syarah al Muhazab ''Qadhi Abu Hamid'' maka beliau inilah yg dimaksudkan.
Perlu diperhatikan bahwa ada dua nama Al Mawardzi yg terkenal dalam Madzhab Syafi'i,yaitu Syeikh Abu Ishaq Ahmad al Mawardzi(wafat 340H) dan Syeik Abu Hamid al Mawardzi ini(wafat tahun 362H).*
28 * AL QAFFAL AL KABIIR * (WAFAT 365H).
Nama lengkap beliau Muhammad bin Ismail al Qaffal al Kabiir as Satsi,dilahirkan tahun 291H.dinegeri Sats di daerah Ma Waraan Nahr(Khurasan).
Beliau dinamai ''Imam lengkap'',karena beliau dalam kenyataannya adalah Imam dalam ilmu Hadits,Imam dalam ilmu Tafsir,Imam dalam ilmu Kalam,Imam dalam ilmu Furu',Imam dalam ilmu Bahasa,Imam dalam kesalihan dan kezuhudan. Pendeknya ulama dalam arti kata yg sebenarnya.
Dalam ilmu usuluddin beliau ini belajar langsung kepada Abul Hasan Al Asy'ari Imam Ahlussunnah,tetapi dalam ilmu fiqih Imam Abul Hasan belajar langsung kepada Imam Qaffal al Kabiir ini.
Diantara karangan beliau terdapat Kitab ''Fi Usulil Fiqih''. Syarah ar Risalah (karangan Imam Syafi'i).
Dalam ilmu Kalam beliau ini terderet dalam barisan kaum Ahlussunnah wal jama'ah,pengikut Asy'ari yg kuat.
Dalam kitab Muhdzab,tersebut ''Al Qaffal'' dalam bab nikah yg dimaksud adalah beliau ini.*
29. * AS SHU'LUKI * (WAFAT 337H)
Nama lengkap beliau Ahmad bin Muhammad bin Suleiman Abu Thaib As Shuluki,wafat di Nisabur(Persia) tahun 337H.
Beliau seorang terkuat. Dan beliau juga Tsiqqah(dipercaya dalam meriwayatkan hadits-hadits Nabi)
30. * IBNUL QASHI *(WAFAT 335H).
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Abi Ahmad Abul 'Abbas Ibnul Qashi,seorang Ulama Syafi'iyah di Thabaristan.
Beliau banyak mengarang kitab-kitab,diantaranya ''Talkhish'', ''Al Mifta'', ''Adabul Qadhi''. ''Al Mawaqiit'', ''Adabul Qadha'' dan lain-lain. Semuanya atas dasar Madzhab Syafi'i Rhl.
Guru beliau adalah Surej yg terkenal.*
* AS SIJISTANI *(WAFAT 363H)
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Husein bin Ibrahim Abul Husein as Sijistani.
Beliau mengarang kitab ''Manaqib Syafi'i''.
32. * IBNU ABI HATIM *(WAFAT 381H).
Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman bin Abi Hatim Muhammad bin Idris bin Mudzir.
Diantara karangan beliau yg banyak,terdapat kitab Tafsir 4 Jilid,kitab Jarah wat Ta'dil,kitab Rad al Jahmiyah,kitab al Masnad,kitab al Fawadil Kabir dan lain-lain.
Juga beliau mengarang kitab Manaqib Syafi'i (tuah-tuah Imam Syafi'i Rahimahullah)*
33. * AL DARIKI * (WAFAT 375H)
Nama lengkap beliau adalah Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad bin Abdil Azis,Abdul Qasim ad Dariki,dilahirkan di Bagdad.
Berkata Imam Hakim: Ad Dariki adalah seorang ulama Syafi'iyah terbesar di Naisabur yg tak ada tandingannya.
Imam Abu Thaib mengatakan bahwa beliau belum pernah berjumpa dengan orang yg se'alim Dariki dalam fiqih.*
34. * AL ASY'ARI * (WAFAT TAHUN 324H).
NAMA LENGKAP BELIAU ADALAH 'ALI BIN ISMAIL BIN ABI BASYAR ABUL HASAN AL ASY'RI,LAHIR TAHUN 260 H.DI BASRAH(IRAQ)
INILAH ULAMA BESAR DALAM ILMU USULUDDIN,PERUMUS DAN PEMBELA FAHAM AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH,YAITU FAHAM NABI,SAHABAT-SAHABAT DAN TABI'IN YG BANYAK.
DALAM FURU' SYARI'AT BELIAU PENGANUT YG KUAT DARI MADZHAB SYAFI'I. BELIAU BELAJAR FIQIH KEPADA ABU ISHAQ AL MARWADZI,DEMIKIAN DIKATAKAN OLEH USTADZ ABU BAKAR BIN FURAK PENGARANG KITAB TABAQATUL MUTAKALLIMIN,DAN DEMIKIAN JUGA DIKATAKAN OLEH USTADZ ABU ISHAQ AL ARFARAINI SEBAGAI YG DINUKILKAN OLEH SYEIK ABU MUHAMMAD AL JUNAIDI DALAM KITAB SYARAH RISALAH. ABU HASAN AL ASY'ARI ADALAH SEORANG ULAMA BESAR,IKUTAN RATUSAN JUTA UMMAT ISLAM DARI DULU SAMPAI SEKARANG,KARENA BELIAU YG MENJADI IMAM KAUM AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH SEBAGAI LAWAN DARI KAUM MU'TAZILAH,KAUM SYI'AH,KAUM MUJASSIMAH,DAN LAIN-LAIN FIRQAH SESAT
WALAUPUN BELIAU SEORANG IMAM BESAR DALAM USULUDDIN,TETAPI DALAM FURU' SYARI'AT BELIAU MENGANUT MADZHAB SYAFI'I RAHIMAHULLAH.*
35. * AL MAS'UDI * (WAFAT 346H).
'Ali bin Husein bin 'Ali al Mas'udi,adalah nama lengkap beliau dan lahir di Bagdad.
Beliau adalah ahli sejarah yg terkenal yg mengarang kitab ''Marujuz Zahab'' dan Kitab Dzakhairul Ulum. Al maqalalaat fi Usulid Dinayanaat dan kitab Ar Risalah.
Ada orang mengatakan bahwa beliau ini adalah cucu dari Saidina Abdullah bin Mas'ud,seorang sahabat Nabi yg terkenal.*
36. * AL JURJANI * (WAFAT 392 H).
Nama lengkap beliau 'Ali bin Abdul Aziz bin Hasan bin Ali bin Ismail al Jurjani.
Jurjani adalah sebuah tempat di Khurasan.
Beliau adalah ahli fiqih dan ahli sastra,pandai mengubah puisi,sya'ir dan sajak. Di dalam fiqih beliau mengarang kitab Al Wakalah yg berisikan 4000 maslah fiqih.*
37. * AL DARUQUTHNI * (WAFAT 385H)
Ahli Hadist yg terkenal Imam Daruquthni yg mengarang kitab Sunan Daruquthni adalah penganut faham Syafi'iyah dalam fiqih.
Hal ini ternyata dalam kitab yg dikarang beliau,yaitu kitab '' As Sunan ''.*
* ABAD-V Hijriyah *
38. * AL BAIHAQI * (WAFAT 458H).
Ahmad bin Husein bin 'Ali bin Abdullah bin Musa,Abu Bakar al Baihaqi an Nisaburi,demikian nama lengkap belia,dilahirkan di sebuah desa kecil Khusraujirdi di negeri Baihqi(Nisaburi) pada tahun 384H.
Beliau adalah seorang Ulama Hadits yg terkenal,juga penganut faham Ahlussunnah wal jama'ah dari Asy'ari dan juga terkenal dalam ilmu fiqih Syafi'iyah.
Beliau banyak mengarang kitab di antaranya:
1. Kitab Ahkamul Qur'an.
2. Kitab Da'awat.
3. Kitab Al Ba'atsi wan Nutsur.
4. Kitab Az Audul Kabiir.
5 Kitab Al I'itiqad(ilmu Usuluddin).
6. Kitabul Adaab.
7. Kitabul Asrar.
8. Kitabul Arba'in.
9. Kitab Fadhailul Auqaat.
10. Kitab Al Ma'fifah.
11. Kitab Dalilun Nubuwah.
12. Kitab Manaqib Syafi'i.
Menurut Imam Subki dalam Kitab Thabaqqatus Syafi'iyah al Kubra,bahwa Imam Baihaqi ini telah mengarang lebih dari 1000 jilid Kitab dari bermacam-macam vak.
Beliau ini adalah ahli Hadits dan penyiar terbesar dari faham Ahlussunnah wal Jama'ah yg bermadzhab Syafi'i.*
* IBNUL MAHAMILI * (WAFAT 415H)
Ahmad bin Muhammad bin Ahmad,bin Qasim bin Ismail,Abul Hasan Ad Dhabbi al Mahamili,lahir pada tahun 368H.
Diwaktu kecil beliau dibawa oleh ibunya ke Kufah dan belajar kepada Abi Hasan bin Abi Sirri.
Beliau seorang Ulama Besar,banyak mengarang kitab,di antaranya kitab Al Majmu',Al Muqna',Al Lubab.
Kalau dalam kitab al Muhadzab tersebut kitab Al Lubab,maka yg dimaksudkan adalah Al Lubab karangan Imam Ibnul Mahamili ini,begitu juga kitab Al Muqna'.*
40. * AT TSA'LABI *(WAFAT 427H)
Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim,Abu Ishak an Nisaburi as Tsa'labi berasal dari negeri Nisaburi.
Beliau adalah seorang Ulama Syafi'i ahli Tafsir yg terkenal,yg sangat masyhur pada abad ke V H.
Salah satu fatwa Tsa'labi dalam fiqih,adalah: Darah yg tinggal pada daging dan tulang tidak najis karena susah memelihara darah pada daging itu.*
* AL ASFARAINI *(LAHIR 340-WAFAT 406H.)
Ahmad bin Muhammad bin Ahmad al Asfaraini adalah nama lengkap beliau dan berasal dari Asfaraini sebuah desa di Persia dan lahir pada tahun 340H.
Beliau adalah murid dari Ibnul Marzaban dan Syeik ad Daraki. Berkata Abu Ishaq: ''Pada ketika itu berkumpul di tengah Asfaraini ini ilmu keduniaan dan keagamaan di Bagdad''.
Berkata Al Khatib: ''Telah belajar 300 orang ahli fiqih Syafi'i kepada Ahmad bin Muhammad al Asfaraini ini''.*
42. * AS SYIRADZI * (WAFAT 476H).
Syeik Ibrahim bin 'Ali bin Yusuf Abu Ishaq al Firuzabadi as Syiradzi,dilahirkan di sebuah desa yg bernama Firuzabadi,di Syiradzi Persia pada tahun 393H.
Beliau ini adalah seorang Ulama Syafi'iyah yg terkenal pada abad ke V di Bagdad.
Karangan-karangan beliau diantaranya:
1. Tanbih
2. Al Muhazab.
3. Al Luma'.
4. At Tabsirah.
5. Al Mukhnish.
6. Al Ma'na.
7. Thabaqatil Fiqaha'.
8. Dan lain-lain banyak lagi.
Di Indonesia beliau terkenal dengan kitabnya Al Muhadzab,suatu kitab fiqih Syafi'i yg besar yg kemudian diberi komentar(syarah) oleh Imam Nawawi dengan kitab Al Majmu.(13 jilid).
Beliau selain mengarang kitab-kitab,juga menjadi guru besar di Universitas Islam Nizhamiyah di Bagdad,yg dibangun oleh wazir(menteri) kerajaan Saljuk Bernama Nizhamul Mulk.*
43. * AS SINJI * (WAFAT 406H).
Imam Abu 'Ali,Husein bin Syu'ib bin Muhammad as Sinji,dilahirkan di Sinji negeri Marwin Khurasan.
Guru beliau di Iraq adalah Abu Hamid dan di Khurasan adalah Abu Bakar al Qaffal. Karena beliau dapat meneruskan aliran-aliran fiqih Syafi'iyah dari ulama-ulama Iraq dan fiqih Syafi'iyah dari ulama-ulama Khurasan.
Beliau ini mengarang kitab ''Syarah Mukhtasar'' yg dikatakan oleh Imam Harmaini bahwa kitabnya ini adalah kitab Madzhab yg besar. Begitu juga beliau mengarang syarah Talkhish karangan Ibnul Qashi,dan mensyarah kitab ''Al Furu'' dari Ibnul Hadad. As Sinji terkenal di Iraq,di Khurasan dan Nisaburi,di samping nama beliau banyak disebut dalam kitab-kitab fiqih Syafi'iyah yg dikarang kemudian.*
* AT THABARI *(WAFAT 495H).
Husein bin 'Ali at Thabari pengarang kitab ''Al Uddah''.
Beliau belajar Fiqih dengan Syeikh 'Ali Nashir di Khurasan dengan Qadhi Abu Thalib di Bagdad dan dengan Syeikh Abi Ishaq as Siradzi.
Ternyata kemudian beliau ini menjadi seorang ulama fiqih Syafi'iyah yg besar dan banyak mengarang kitab-kitab agama serta mengajar pada sekolah Islam Syafi'iyah(Sekolah Tinggi) di Bagdad yg bernama Nizmiyah.*
45. * AL MAWARDI * (WAFAT 450H).
Syeikh 'Ali bin Muhammad bin Habib Abul Hasan Al Mawardi adalah nama lengkap beliau.
Beliau ini pada mulanya adalah murid dari Abu Hamid Al Asfraini di Bagdad dan kemudian menjadi seorang Ulama Syafi'iyah yg besar.
Beliau adalah pengarang dari kitab-kitab:
Al Hawi dan Iqna dalam fiqih,kitab Tafsir,kitab Dalilunnubuah,kitab Al Ahkamus Sulthaniyah,kitab Qanun al Wuzarah,kitab Siyastul Mulk dan lain-lain.
Ternyata bahwa Imam al Mawardi ini adalah ahli fiqih dan ahli siasat pemerintahan,terbukti dengan kitabnya Ahkamussulthaniyah yg sampai sekarang masih sangat terpakai dalam kalangan politik ummat Islam.
Ada orang menuduh bahwa Imam Mawardi ini termasuk golongan kaum Mu'tazilah,tetapi Imam Nawawi mengatakan dalam kitab Thabaqaat bahwa tuduhan itu tidak beralasan,hanya dibangkitkan oleh rasa iri hati belaka.
Beliau adalah seorang ulama Ahlussunnah wal jama'ah yg menganut Madzhab Syafi'i.
Berkata Al Khatib: ''Al Mawardi adalah seorang ulama Syafi'i yg terkemuka''.
Kalau dalam kitab-kitab fiqih tersebut kitab ''Al Hawi'',maka yg dimaksudkan adalah kitab karangan Mawardi.*
46. * IMAMUL HARAMAIN * (WAFAT 460H)
Abdul Muluk Al Juwaini,Imam al Haramain,dilhirkan di Persia(Nisaburi)tahun 399H.
Beliau belajar fiqih di Mekkah,kemudian dipanggil pulang oleh Raja di Persia dan disuruh mengajar pada Madrasah Nizhamul Muluk di Nisabur.
Kitab karangan beliau adalah ''al Buhran'' dalam ilmu usul Fiqih. Kalau ada dalam kitab-kitab Syafi'i disebut Imamul Haramain,maka yg dimaksud adalah beliau ini. Imam Ghazali adalah salah seorang dari murid beliau.*
47. * AL BAQILANI * (WAFAT 403H).
Qadhi Abu Bakar,Muhammad bin At Thaib bin Muhammad al Baqilani.
Seorang Ulama Syafi'iyah yg besar dalam abad ke IV H. Dan wafat dalam abad ke V H.
Beliau ini juga penganut dan pengamal dari faham Ahlussunnah wal jama'ah dari Asy'ari.
Kitab karangannya yg terkenal adalah I'ijazul Qur'an'' dicetak di Mesir tahun 1315 H.dan kitab ''Tahmid'' untuk menolak faham-faham Mu'tazilah,Rafidhah dan Khawarij.*
48 * AL QUSYAIRI *(WAFAT 465H)
Abul Qasyim Abdul Karim bin Hawazin al Qusyairi,demikian nama lengkap beliau,adalah seorang Ulama ahli Fiqih,ahli Hadits,ahli Tafsir dan ahli Usuluddin dan istimewa dalam Tasauf.
Beliau mengarang kitab-kitab,di antaranya bernama Risalah al Qusyairiyah dicetak di Mesir tahun 1284H.
49. * AL 'AZIZI * (WAFAT 494H)
Qadhi Abul Ma'ali 'Azizi bin Abdulmuluk seorang ulama Syafi yg terkenal,pengarang kitab ''Al Burfan fi Musykilati Qur'an''(wafat 494H).*
Dan Masih banyak lagi ulama-ulama yang bermadzab Syafi'i
Kesalahan pada manusia:
يَا غَافِرَ اْلخَطِيئَاتِ
Wahai Yang Maha Mengampuni semua kesalahan
Ghufran artinya menutupi. Allah swt Maha Mengampuni dan Menutupi semua kesalahan yang syar’i dan kesalahan-kesalahan yang takwini sebagai manifestasi dari keluasan rahmat-Nya.
Kesalahan seperti juga kebaikan terbagi menjadi: Kesalahan secara syariat seperti minum khomer, kesalahan niat dan tekad, menegakkan ketakwaan di atas kemaksiatan; kesalahan organ tubuh dan kesalahan hati. Masing-masing dari dua kesalahan itu ada yang besar dan ada yang kecil.
Para ulama berbeda pendapat dalam hal mengklasifikasi dosa-dosa besar. Dan semua dalil-dalilnya tidak memuaskan hati. Karena itu yang terbaik adalah meninggalkan semua kemaksiatan agar tidak terjerumus ke dalamnya.
Sebagian ulama berpendapat: Dosa besar adalah semua dosa yang ancaman azabnya disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an.
Sebagian ulama berpendapat: Dosa besar adalah semua dosa yang sangsinya disiapkan oleh Allah dan azabnya disebutkan secara jelas oleh-Nya.
Sebagian ulama berpendapat: Dosa besar adalah semua maksiat yang jika dilakukan walaupun sedikit dapat mengantarkan pelakunya untuk merusak agama.
Sebagian lagi berpendapat: Dosa besar adalah semua dosa yang keharamannya diketahui berdasarkan dalil yang qath’, pasti.
Sebagian lagi berpendapat: Dosa besar adalah semua dosa yang di dalam Al-Qur’an dan sunnah diancam dengan siksaan yang pedih.
Ibnu Mas’ud berkata: Bacalah dari awal surat An-Nisa’ sampai ayat 31: “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu.” Jadi dosa besar adalah semua dosa yang dilarang di dalam surat ini sampai ayat ini.
Sebagian ulama berpendapat: Semua dosa adalah besar karena melanggar perintah dan menyalahi larangan Allah. Dikatakan kecil atau besar, hanya jika dibandingkan dengan dosa yang di atasnya atau di bawahnya. Contoh “mencium” dikatakan kecil jika dibandingkan dengan “berzina”, dan dikatakan besar jika dibandingkan “memandang” yang disertai syahwat.
Setelah mengutip pendapat-pendapat tersebut Syeikh Ath-Thabrasi mengatakan dalam tafsir Majma’ul Bayan: Sahabat-sahabat kami berpendapat bahwa semua maksiat adalah dosa besar, tetapi ada yang lebih besar dibandingkan dengan maksiat yang lain. Tidak ada dosa kecil, suatu dosa dikatakan kecil jika dibandingkan dengan dosa yang lebih besar, semua pelaku dosa berhak disiksa.
Sebagian ulama berpendapat: Dosa besar ada tujuh:
1) Mensekutukan Allah
2) Membunuhjiwa yang diharamkan oleh Allah
3) Menuduh zina muhshan
4) Makan harta anak yatim
5) Berzina
6) Lari dari medan peperangan
7) Durhaka kepada kedua orang tua
Ini berdasarkan hadis dari Nabi saw.
Sebagian mengatakan ada empat belas:
1) Makan bangkai
2) Makan darah
3) Makan daging babi
4) Makan sembelihan yang tidak disebutkan nama Allah kecuali darurat
5) Maan harta yang haram
6) Berjudi,
7) Makan sesuatu yang najis
8) Mengurangi timbangan
9) Membantu orang-orang yang zalim
10) Menahan hak orang lain tanpa adanya kesulitan
11) Melakukan pemborosan, mubadzdzir
12) Berkhianat
13) Sibuk dengan yang sifatnya permainan
14) Terus-menerus melakukan dosa
Empat belas macam dosa ini berdasarkan hadis dari Imam Ali Ar-Ridha (sa) dalam kitab ‘Uyun Al Akhbar.
Tentang pendapat-pendapat ulama tersebut dikutip oleh Syeikh Bahauddin Al-¬Amili. Kemudian ia mengatakan: Apa yang dikatakan oleh Syeikh Ath-Thabrasi bahwa semua dosa adalah dosa besar telah disepakati oleh kalangan ulama mazhab Ahlul bait (sa), hanya ulama belakangan yang berbeda pendapat.
Sabtu, 04 Oktober 2014
Cinta Allah Terhadap Hamba-Nya dalam Al-Qur’an
Allah berfirman:
“ Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamaNya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (5:54)
Dalam ayat diatas kita lihat Allah mendahulukan cinta-Nya kepada hambanya daripada cinta hamba-Nya terhadap-Nya. Padahal Allah SWT sendiri tidak memerlukan untuk mencintai hamba-Nya atau dicintai.
Cinta Allah Terhadap Hamba-Nya Dalam Hadith Qudsi
Dalam Hadith Qudsi Nabi (S) bersabda bahwa Allah SWT berkata: “Kalau Allah SWT mencintai seorang hamba, maka beliau memanggil Jibril. “O Jibril! Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia. Lalu Jibril memanggil penghuni langit. “Wahai penghuni langit! Sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia. Lalu penghuni bumipun mencintainya”
Siapakah Diantara Manusia Yang Dicintai Oleh Allah itu?
1. Attawabin Orang-orang yang bertaubat (2:222)
2. Almutatohirin Orang-orang yang suka bersuci (2:222)
3. Al-Muqsitin Orang-orang yang adil (5:42)
4. Al-Mutaqin Orang-orang yang taqwa (3:76)
5. Al-Muhsinin Orang-orang yang suka berbuat kebaikan (3:134)
6. Al-Mutawakilin Orang-orang yang bertawakal kepada Allah (3:159)
7. As-Sobirin Orang-orang yang sabar (3:146)
KETINGGIAN CINTA ALLAH
Dalam Hadith Qudsi Nabi bersabda bahwa Allah (SWT) berkata
“Sesungguhnya antara Aku dan hamba-Ku terdapat berita yang besar:
Aku menciptakan (mereka) tapi mereka menyembah yang lain
Aku Yang memberi rizqi (kepada mereka) tapi mereka malah berterima kasih kepada orang lain
Kebaikan-Ku mengucur terus kepada mereka, tapi mereka malah membalasnya dengan kejelekan
Aku mendekatkan diri-Ku kepada mereka (agar mencintai-Ku), tapi mereka malah menyambutnya dengan dosa-dosa (yang membuat-Ku benci), padahal mereka sangat perlu pada-Ku.
Orang-orang yang senang berzikir, adalah orang-orang suka pada majlis-Ku (berkumpul dengan-Ku). Maka barangsiapa yang ingin selalu hadir dimajlis-Ku, hendaklah dia menbanyakan zikir.
Orang-orang yang ta’at pada-Ku, adalah orang-orang yang Aku cintai
Orang-orang yang suka berbuat ma’siat tidak akan Aku putuskan harapannya (untuk kembali pada-Ku)
Seandainya mereka kembali (bertaubat) pada-Ku, maka Aku adalah kekasih mereka
Barangsiapa yang datang pada-Ku dengan bertaubat maka Aku akan sambut mereka dari jauh
Barangsiapa yang berpaling dari-Ku, Aku akan panggil mereka dari dekat.
Aku berkata pada nya: Mau kemana kamu pergi? Apakah kamu punya tuhan selain Aku?
Satu amal kebaikan Aku balas dengan sepuluh pahala
Sedangkan suatu amal yang buruk aku balas dengan satu kejahatan, atau Aku ampuni.
Demi kemegahan dan keagungan-Ku kalau mereka memohon ampun pada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya”
Disini kita lihat bagaimana Allah mencurahkan rasa cintanya dan rahmatnya kepada hambanya?
Memang tidak aneh kalau seorang hamba mencari-cari untuk dicntai oleh tuannya, tapi yang aneh justru tuannya yang mecari-cari perhatian untuk dicintai oleh hambanya, padahal dia tidak perlu dengan cintanya itu. Yang berbuat demikian itu hanyalah Allah SWT.
UNTUK MENUNJUKKAN RASA CINTANYA, ALLAH TURUN KELANGIT PERTAMA SETIAP MALAM
Nabi (SAW) bersabda: “Apabila sepertiga malam tiba, maka Allah turun kelangit pertama (sesuai dangan keagungan-Nya). Lalu memanggil (hamba-Nya):
Adakah orang yang mau bertaubat? Aku akan menerima taubatnya
Adakah orang yang minta ampun? Aku akan mengampuninya
Adakah orang yang memerlukan sesuatu? Aku akan penuhi keperluannya
Hal seperti itu dilakukan oleh Allah setiap malam”
Memang kita sebagai hamba-Nya kadang-kadang keterlaluan. Bukankah kita sering mengabaikan uluran tangan Allah SWT itu? Kita tetap saja tidur nyenyak, seolah-olah kita tidak perlu pada-Nya. Jangankan menyambut panggilan Allah pada saat itu, malah kita sering mengabaikan perintah-Nya yang wajib, yaitu salat Subuh. Kita tidak malu padaNya, subuh kesiangan terus. Tapi Dia tetap menyediakan semua yang kita perlukan ketika kita bangun. Anggota badan kita tetap berfungsi, sehat afiat, air tersedia, matahari terbit seperti biasa, makanan dan minuman mudah didapat dsb.
KENAPA ALLAH MENCINTAI HAMBANYA SEDEMIKAN RUPA?
Biasanya apa yang kita ciptakan dengan tangan kita sendiri, kita mencintainya. Tulisan yang kita tulis dan dimuat di majalah atau surat kabar atau dicetak dalam sebuah buku, pasti kita mencintainya. Demikan juga anak kita yang baru lahir mesti kita mencintainya.
Begitulah juga halnya dengan Allah, karena Dia yang menciptakan maka Diapun cinta akan ciptaannya.
Allah berfirman: “
"Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?" (7:.12)
“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”(15:29)
APA TANDA-TANDA KECINTAAN ALLAH TERHADAP HAMBANYA DI DUNIA INI?
Diantara tanda-tanda cinta Allah terhadap hamba-Nya adalah sbb:
1. Tidak Cepat-Cepat Menurunkan Siksaan
Sengaja Allah SWT menunda-nunda siksaan terhadapa hamba-Nya yang berbuat dosa sebagai tanda cinta-Nya dan untuk memberikan kesempatan kepada hamba-Nya agar segera bertaubat.
“Jika Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya.” (16:61)
“Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” (35:45)
2. Allah Menerima Tobat
“Yang Mengampuni dosa dan Menerima tobat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nya lah kembali (semua makhluk). (40:3)
3. Satu Kebaikan Dibalas Dengan Sepuluh Pahala
“Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan). (6:160)
4. Amal sedikit dibalas dengan imbalan pahalan yang besar
Misalnya:
a. Puasa pada hari Arafat menghapuskan dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang
b. Puasa Ashura (10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang silam
c. Barangasiapa membaca “Subhanallah” 100X dalam sehari Allah akan mengampuni dosanya maskipun sebesar buih dilautan
d. Seorang suami yang bangun malam dan membangunkan istrinya kemudian melakukan qiamul lail (salat malam) akan dihujani dengan rahmat Allah SWT.
e. Barangsiapa yang berkata malam dan siang
“Aku rela Allah sebagai tuhanku Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasulku”
Maka dia akan mendapatkan keridhaan Allah pada hari itu
f. Barangsiapa yang membaca doa berikut ini 3 kali dipagi hari dan dimalam hari, maka tidak akan terkena gangguan apapun pada hari itu.
“Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatupun dilangit dan dibumi dapat menggangunya/mencelakakannya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
g. Barangsiapa yang membaca do’a berikut ini setiap hari 3X, lalu dia mati pada hari itu maka dia akan menjadi penghuni syurga
“Allahumma Anta Rabbee, Laa ilaha illa anta Khalaqtanee Wa Anaa Ab du ka Wa Anaa ala Ahdika wa wa’dika mas tato’tu Auzu be ka min sharri maa so na’to Abu’u laka be ne’ matika alay ya Wa Abu’u be zan bee, fagh fear lee Fa in na who la yagh feru zunuba illa anta..
“O Allah you are my Lord There is no god but You You created me and I am Your servant And I am trying my best to keep my oath (of faith) to You
I seek refuge in You from my greatest-evil deed And I acknowledge Your blessing upon me And I acknowledge my sins So forgive me. For none but You can forgive sins (Read 3times every day)
5. Allah Menenangkan Hamba-Nya Dengan Ketetapan Rahmat-Nya
“Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman. 6:12
“Sesungguhnya Allah SWT telah menuliskan dibawah Arash bahwa Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku” Hadith
“Allah menghendaki kemudahan, dan tidak menyukai kesulitan” (2:185)
Setelah peperangan Uhud dimana kaum muslimin dikelilingi dengan kesedihan karena kalah perang, Rasulullah terluka, Hamzah dan 70 shahabat lainnya gugur, tiba-tiba Allah menghibur mereka dengan menurunkan ayat berikut ini:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, (3:140-141)
6. Allah Mempersiapkan Syurga Oleh Diri-Nya sendiri.
“Aku telah mempersiapkan untuk hamba-Ku yang soleh suatu Syurga dimana mata tidak pernah melihatnya, telinga tidak pernah mendengarnya, dan tidak pernah terlintas dalam hati atau pikiran (bagaimana indahnya syurga itu).” Hadith.
7. Nama-nama Allah Yang Indah (Jamal) Melebihi Nama-nama-Nya Yang Gagah
Seperti Arrahman (Maha Pengasih), Alwadud (Maha Sayang), Al-Ghafur (Pangampun) , Attawab (Penerima tobat), Assobur (Maha Sabar), Al-Halim (Maha Panyantun) dsb.
8. Allahlah Yang Memohon Kita Untuk Berdo’a Kepada-Nya
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina". (40:60)
9. Allah SWT Menjamin Kehidupan Kita Didunia
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz) (11:6)
10. Membuat Kita Orang Yang Mendekat Keagama
“Sesungguhnya Allah SWT memberi dunia kepada yang suka dan yang tidak suka. Namun Dia tidak memberi agama kecuali kepada yang suka. Barangsiapa yang diberi agama, maka berarti dia telah dicintai oleh Allah” (Hadith).
Maksudnya kalau tiba-tiba kita merasa dekat dengan agama, rajin solat, rajin hadir majlis ilmu itu merupakan tanda akan kecintaan Allah (SWT) kepada kita. Maka kita harus memanfaatkan momentum itu dengan sungguh-sungguh, sebelum syaitan datang mengganggu kita.
11. Menjadikan Kita Senang Mempelajari Agama
Termasuk tanda kecintaan Allah kepada kita adalah apabila kita merasa senang memperdalam ilmu agama. Nabi (SAW) bersabda: “Apabila Allah SWT menyenangi seseorang maka dibuatnya dia senang memperdalam agama”
12. Allah Mengajarkan Kita Untuk Lemah lembut
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (3:159)
Misalnya seorang ayah yang bisanya kasar dan bengis tiba-tiba menjadi lemah lembut.
13. Allah Memudahkan Keta’atan
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (286)
Semua perintah Allah sesungguhanya mudah untuk dilaksanakan, karena Dia tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuanya. Hal itu merupakan tanda akan kecintaan-Nya terhadap hamba-Nya.
14. Allah Menciptakan Suasana Yang Membuat Kita Mati Dalam Husnul Khatimah
“Apabila Allah mencintai seseorang maka Dia membuatnya mudah untuk berbuat segala amal soleh ketika ajalnya sudah dekat, sehingga tetangganya (dan orang disekitarnya) mengetahuinya”
KALAU ALLAH MENCINTAI HAMBANYA, KENAPA KADANG-KADANG MEREKA DITIMPA COBAAN DAN MUSIBAH?
Jawabannya adalah:
a. Kadang-kadang musibah atau cobaan itu untuk membuat seseorang sadar dari ma’siat yang selama ini dilakukannya
b. Kadang-kadang untuk meningkatkan derajat seseorang diakhirat nanti
c. Kadang-kadang untuk memperingatkan seseorang akan ni’mat yang selama ini diberikan oleh Allah SWT dan dia tidak menyadarinya. Baru ketika ni’mat itu hilang dari tanganya dia sadar akan kebesaran ni’mat itu.
d. Kadang-kadang agar dia menyadari akan realita kehidupan dunia yang fana ini, bahwa tidak ada kebahagian yang sejati. Sehingga akhirnya dia rindu akan kehidupan akhirat.
e. Kadang-kadang untuk menguji seseorang apakah dia ridho dengan ketetapan Allah SWT dan kebijaksanaan-Nya atau tidak.?
f. Kadang-kadang agar seseorang yang ditimpa musibah atau cobaan itu masuk syurga tanpa dihisab lagi karena kesabarannya. “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa dihisab lagi (39:10)
g. Kadang-kadang untuk menghapuskan dosa seseorang. Karena apapun penderitaan yang menimpa seorang mu’min-meskipun hanya duri yang mengena jari tangannya- akan diberi pahala (dan manghapuskan dosa)
h. Dsb.
Itulah uraian tentang diantara tanda-tanda kecintaan Allah kepada kita. Mari kita renungkan agar kita timbul kesadaran dalam diri kita, sehingga nantinya insha Allah akan tumbuh benih cinta dihati kita terhadap-Nya. Kalau cinta sudah bersemi dihati kita maka pasti kita akan merasa mudah dan ni’mat dalam melaksanakan perintah-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)